Menurut Kiyai Muhammad Kholil Bisri --Allah yarham, "ihsan" itu artinya "melakukan lebih dari yang diminta".
Ingin naik haji, Mbah Zainal Abidin Munawwir menabung segobang demi segobang. Berapa pun yang terkumpul setiap tahun, beliau menzakatinya, walapun belum mencapai nishob. Mbah Ali Ma'shum rahimahullah, kakak ipar dan gurunya, terkekeh-kekeh mendengar laku yang demikian itu.
"Itu feqih model apa?" beliau meledek.
Dengan mesem yang khas --saya mengenal Mbah Zainal sejak kanak-kanak, 32 tahun yang lalu, dan hingga kini belum pernah melihat beliau tertawa hingga kelihatan giginya-- yang diledek hanya bergumam,
"Yah... siapa tahu yang begini ini lebih disukai Pengeran..."
Mbah Ali Ma'shum jelas hapal tingkah adik ipar sekaligus anak muridnya itu.
"Zainal itu adikku yang paling antik!" kata Mbah Ali, setengah bergurau, "Dia itu cagaknya langit. Selama dia masih ada, nggak bakalan kiamat!"
Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa memanjangkan usia Mbah Zainal Abidin dalam kesentosaan dan kasih-sayangNya dan melanggengkan aliran barokah ilmu dan karomahnya untuk kita semua, bijaahi Sayyidinaa wa Maulaanaa Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wasallam wa bisirri asrooril Faatihah...
Sumber : http://www.facebook.com/TerongGosong?ref=ts